Fenomena alam yang pertama adalah fenomena langka ketika pelangi bersanding bersama tornado dahsyat raksasa di langit. Peristiwa yang terjadi di atas langit Colorado di Amerika Serikat ini diawali saat tornado raksasa mulai mendominasi, namun kemudian hanya terpisah beberapa mil, tampak muncul pelangi berwarna-warni indahnya.
Peristiwa menakjubkan tersebut terekam oleh seorang pemburu badai asal Belanda Peter Gude pada akir Februari 2012. Colorado sendiri memang dikenal sebagai salah satu ladang tornado di dunia. Di tempat ini, angin puting beliung berukuran raksasa kerap memporak porandakan perumahan warga. Pada Januari 2012, dilaporkan 95 tornado terdeteksi di wilayah itu dan biasanya akan mencapai puncak pada bulan Maret.
2. Fenomena Bulan Memancarkan Sinar Hijau
Fenomena yang terjadi pada pertengahan tahun 2012 terekam oleh European Southern Observatory (ESO), sinar hijau sebetulnya bukan hal yang aneh. Di Cerro Paranal, yaitu gunung setinggi 2.600 meter di gurun pasir Atacama, Chili, sinar hijau sering kali tampak pada matahari yang hendak terbenam. Namun peristiwa yang tertangkap kamera ESO kali mengejutkan, karena fenomena yang biasanya terjadi pada matahari ini jarang terjadi pada bulan.
Sinar hijau itu terjadi karena pembiasan cahaya oleh atmosfer, atmosfer bumi membelokkan cahaya dan pembelokan semakin besar pada kondisi atmosfer yang tidak terlalu padat lapisan-lapisannya. Cahaya dengan panjang gelombang yang pendek dibelokan lebih banyak daripada cahaya yang gelombangnya lebih panjang.
3. Fenomena Supermassive Black Hole
Pada akhir tahun 2012 lalu, sebuah lubang hitam yang maha besar atau dikenal sebagai Supermassive Black Hole, diketahui telah menelan sebuah bintang. Fenomena ini sendiri lazimnya terjadi setiap seratus juta tahun sekali di sebuah galaksi. Sebagian besar galaksi memang memiliki lubang hitam besar, yakni ruang yang menyedot segala sesuatu di dekatnya dengan daya gravitasi yang sangat kuat. Namun untuk pertama kalinya, para ilmuwan berkesempatan menjadi saksi mata fenomena tersebut. Setelah SWIFT, yaitu teleskop milik NASA mendeteksi mendeteksi sejumlah semburan sinar X dari bidang tenang di langit.
Menurut Tim penelitian dari Universitas Pennsylvania State di Amerika, semburan tersebut kemungkinan besar merupakan sisa-sisa bintang yang tersedot ke dalam lubang hitam besar yang terletak di jarak 3,9 miliar tahun cahaya dari bumi. Lubang hitam tersebut diyakini lebih kuat dibandingkan sebelumnya, karena penambahan massa dari penyerapan bintang. Penyerapan tersebut membuat lubang hitam tumbuh lebih besar hingga menjadi Supermassive Black Hole, dan Supermassive Black Hole ini dapat mencapai ukuran hingga miliaran massa matahari.
4. Fenomena Awan Halo
Fenomena Awan Halo ini terjadi di langit kota Jakarta pada akhir tahun 2012 yang lalu. Di sore hari muncul awan sendu yang dikelilingi cahaya berwarna-warni seperti pelangi. Fenomena yang tampak seperti fenomena Halo matahari itu berlangsung selama 15 menit. Masyarakat yang saat itu masih beraktifitas sontak terkejut melihatnya, lalu mereka pun langsung mengabadikan fenomena alam itu melalui kamera telepone seluler mereka.
5. Fenomena Hujan Serbuk Jingga
Fenomena alam langka lainnya adalah Hujan Serbuk Jingga di Alaska, Amerika Serikat. Daerah tempat lokasi kejadian memang terkenal sebagai daerah bercuaca ekstrem, namun hujan serbuk jingga ini menghawatirkan warga, karena diduga mengandung bahan yang berbahaya. Fenomena ini pertama kali ditemukan di sebuah desa Kivalina, dimana pelabuhan yang di selimuti serbuk jingga.
Beberapa hari berselang, terjadi hujan air yang mengandung serbuk jingga. Dan serbuk jingga misterius itu masuk ke dalam cadangan air minum warga. Warga menduga serbuk jingga itu merupakan ampas industri minyak yang diterbangkan angin, namun warga lainnya membantah karena tidak dirasakan adanya lapisan minyak pada serbuk tersebut.
6. Fenomena Pelangi Kembar
Sebuah fenomena alam menakjubkan pernah terlihat di langit kota Manokwari di Papua Barat. Fenomena alam yang langka ini terjadi selama 20 menit yang disaksikan warga setempat dengan mata telanjang. Jika pada umumnya pelangi terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butiran air hujan, maka pelangi kedua pada fenomena pelangi kembar terjadi karena refleksi ganda dari sinar matahari dalam air hujan, yang muncul pada sudut 50° hingga 53°. Pada warna-warninya, kedua pelangi tersebut juga terdapat perbedaan, di mana seringkali pelangi kedua lebih redup dari pelangi yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar